Muba, Pangkalanmedia.com -Hindoli memiliki pengamanan yang cukup tapi mengapa lahan perkebunan PT Hindoli menjamur sumur bor yang sudaah pasti berdampak merusak lingkungan dan sudah jelas itu adalah praktek illegal yang melanggar hukum.
Sangat tidak mungkin kalau pihak perusahaan tidak mengetahui dan kenapa pihak keamanan perusahaan menutup mata , Hal itu terjadi diduga kuat pihak perusahaan mendapatkan keuntungan dari oknum-oknum pelaku usaha ilegal tersebut.
Apakah APH yang berada di wilayah hukum kecamatan Keluang tidak mengetahui ? Sangat tidak masuk akal kalau praktik illegal yang telah menjamur di wilayah kawasan perkebunan PT Hindoli kecamatan Keluang itu tidak diketahui oleh aparat setempat.
Praktik illegal ini sudah terstruktur dan terorganisir diduga melibatkan semua pihak baik Perusahaan PT Hindoli, Kepala Desa, maupun APH. Sudah barang tentu negara mengalami dampak kerugian yang sangat besar, baik kerugian materil maupun kerugian rusaknya lingkungan.
Sumber informasi yang kami dapat dari berbagai sumber mengatakan bahwa ada oknum di pihak perusahaan yang membuat aturan bahwa pihak yang ingin melakukan pengeboran minyak di lahan tersebut dikenakan sistem bagi hasil dengan presentase untuk oknum perusahaan mendapatkan hingga 35% dari penghasilan.
Kalau benar pihak perusahaan terlibat menikmati hasil dari praktek illegal tersebut sudah barang tentu perusahaan melanggar PERMEN ESDM No 1 tahun 2008 yang ada sanksi pidana, dan artinya perusahaan ikut terlibat dalam perusakan lingkungan.
Jika pelanggaran itu benar di sengaja pihak pemerintah seyogyanya dapat memberikan sanksi tegas melakukan mencabutan HGU atau pembekuan aktivitas perusahaan karna dampak yang di timbulkan sangat merusak lingkungan dan bertentangan dengan hukum. (Tim)
