
Muba, Pangkalanmedia.com – Kebakaran illegal Refinery kembali melanda Simpang Patin Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan beberapa waktu lalu.
Peristiwa yang diduga berasal dari tungku penyulingan minyak ilegal tersebut menimbulkan kobaran api yang membesar dengan cepat lantaran material yang terbakar merupakan minyak mentah yang sangat mudah tersulut.
Meski kerap terjadi kebakaran di lokasi serupa, aktivitas masakan minyak ilegal di Bayung Lencir seolah tidak pernah benar-benar berhenti. Kondisi ini memantik reaksi keras dari Gerakan Pemuda Peduli Tanah Air (Gempita).
Mauzan ketua DPD Gempita Muba, dalam keterangannya menegaskan bahwa dalam waktu dekat pihaknya bakal menggelar aksi unjuk rasa di Mapolres Muba.
Aksi tersebut sebagai bentuk protes atas lemahnya penegakan hukum terhadap pengendali masakan minyak ilegal yang dinilai masih bebas berkeliaran.
“Kami melihat aparat terkesan tutup mata. Kebakaran demi kebakaran terjadi, tapi tidak ada langkah tegas terhadap para pengusaha ilegal yang sudah jelas meresahkan masyarakat. Dalam waktu dekat kami akan turun ke jalan menyuarakan aspirasi ini di depan Polres Muba,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gempita menilai bahwa praktik masakan minyak ilegal bukan hanya merugikan negara dari sisi ekonomi, tetapi juga sangat berbahaya bagi keselamatan masyarakat dan lingkungan.
"Kami meminta agar polres Muba benar-benar melakukan penegakkan hukum sesuai aturan sehingga terciptanya supremasi hukum di wilayah Kabupaten Muba.Pasalnya, jika aktivitas ini terus dibiarkan, potensi kebakaran serupa yang bisa memakan korban jiwa akan semakin besar," harapnya.
(Yyn)