
Muba, Pangkalanmedia.com – Puluhan massa LSM Triga Nusantara Indonesia (TRINUSA) mengepung Kantor Bupati Muba, Senin (29/9/2025). Mereka menolak pelaksanaan Muba Expo 2025 yang dinilai memboroskan anggaran hingga Rp2,6 miliar dari APBD melalui Disperindag Muba.
Dalam orasinya, Ketua LSM TRINUSA Muba, Parlan, menegaskan bahwa expo tahunan tersebut tidak hanya menyedot anggaran besar, tetapi juga menyulitkan masyarakat kecil.
“Setiap tahun anggarannya naik, dan tahun ini lebih bengkak lagi. Padahal rakyat sedang kesulitan mencari makan, pemerintah malah hamburkan miliaran rupiah untuk pesta seremonial,” tegasnya dengan lantang.
Selain persoalan anggaran, massa juga mengecam penutupan jalan umum di depan rumah dinas Bupati yang dijadikan lokasi acara. Mereka menilai kebijakan itu arogan dan melanggar aturan, termasuk imbauan Polda Sumsel yang secara tegas melarang penutupan jalan utama.
“Akibatnya macet parah, masyarakat jadi korban hanya demi kepentingan seremonial Pemkab,” tambah Parlan.
Aksi yang berlangsung lebih dari lima jam itu semula tidak direspons oleh pejabat Pemkab. Massa menilai sikap tersebut menunjukkan pemerintah seolah menutup mata terhadap suara rakyat.
Baru sekitar pukul 14.30 WIB, Asisten II Setda Muba, Alva Elan, didampingi Kasat Pol PP akhirnya keluar menemui massa. Namun, jawaban yang diberikan justru dianggap normatif dan tidak menjawab substansi tuntutan.
“Tuntutan ini akan kami rapatkan, hasilnya nanti akan disampaikan ke publik,” singkat Alva di hadapan peserta aksi.
Pernyataan tersebut sontak memicu kekecewaan. Massa menilai Pemkab Muba cenderung menghindar dan tidak transparan dalam mengelola anggaran daerah.
Hingga berita ini diturunkan, TRINUSA menegaskan akan terus mengawal isu ini dan siap kembali turun ke jalan dengan jumlah massa lebih besar jika Pemkab Muba tetap bungkam.(TIM)